Pengamat Pendidikan: Kurikulum Merdeka Patut diapresiasi

Menjelang terbentuknya pemerintahan baru di bawah kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto, pengamat pendidikan Universitas Negeri Semarang (Unnes) Edi Subkhan memberi catatan perihal keberlanjutan Kurikulum Merdeka.

“Kurikulum Merdeka menurut saya merupakan salah satu kebijakan yang patut diapresiasi,” kata Edi ketika dihubungi Tempo pada Selasa, 15 Oktober 2024. Seiring dengan akan bergantinya Menteri Pendidikan, muncul potensi perubahan kebijakan, termasuk pada kurikulum.

 

Namun menurut Edi, tidak bijak apabila nanti Kurikulum Merdeka dihentikan. Pasalnya, kurikulum telah mengalami revisi berkali-kali. “Kalau dihentikan, sekolah mau pakai kurikulum 2013 lagi? Kurikulum 2013 sudah direvisi berkali-kali, termasuk di tahun 2016, (lalu) 2018 khusus SMK juga direvisi ketika masa Covid-19,” kata dia.

Edi pun mengatakan ia mendukung agar Kurikulum Merdeka tetap dilanjutkan, namun dengan beberapa catatan. Pertama, perlu ada keselarasan antara berbagai mata pelajaran. Kedua, perlu ada pendampingan guru yang intensif. “Tidak bisa hanya mengandalkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang diklaim sudah diakses banyak orang,” ujarnya.

Berikutnya, ia mengatakan perlu ada evaluasi terhadap Kurikulum Merdeka yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan pusat studi. Sehingga, kurikulum ini bisa dievaluasi secara menyeluruh secara obyektif.

Selengkapnya klik disini

Guru Les Privat Tanah Abang

Guru Les Privat Petamburan

Les Privat Kebon Kacang

Les Privat Kebon Melati

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *